Mimpi ataukah Cita Cinta ?

kita pasti punya banyak mimpi kita juga punya banyak harapan tapi kadang kita ada di 1 kondisi dimana kita mendapatkan satu rintangan yang mana bahkan kita bisa menjadi ada di persimpangan antara majukah raih mimpi itu ataukah harus merelakan mimpi itu dan menghadapi realita sampai sejauh mana kita harus mendorong diri kita untuk menggapai mimpi itu ataukah kita hanya cukup untuk berharap dan mengubur mimpi tersebut jadi hanya sekedar angan?

Ada pepatah mengatakan gantunglah mimpimu setinggi langit jangan tanggung-tanggung jangan juga takut untuk bermimpi atau ada yang mengatakan bahwa mimpi itu yang nggak pas mimpi itu nggak ada yang nggak mustahil. dan itu memang benar mimpilah bermimpi sebanyak-banyaknya Bermimpilah setinggi tingginya tapi bagaimana nih cara Menggapai mimpi tersebut
Kita pasti punya cita-cita kita pasti punya harapan kita kita pun pasti punya mimpi. Nah, tetapi pernah ngasih terbesit dalam pikiran kita untuk membedakan Apa itu harapan yang mana mimpi dan bagaimana itu cita-cita?

Masalah terbesar yang dialami setiap orang ketika ia berjuang untuk memburu mimpinya, bukanlah masalah yang dihadirkan dunia luar. Hujan, angin, badai, kemiskinan, semua itu bukanlah musuh paling hebat. Ada banyak ujaran yang telah mengingatkan perihal cadasnya ancaman yang datang dari sendiri, misalnya ada sebuah keterangan yang menyebutkan bahwa “Peperangan terbesar adalah melawan diri sendiri.” Keterangan tersebut benar adanya, sangat benar.

Masalah terbesar datang dari dalam diri sendiri, lahir dari kemurungan internal, mewujud dalam keraguan, kemalasan, keputus-asaan, kesedihan, dan sebagainya. Beberapa menghancurkan perburuan mimpi seseorang biasanya berupa rasa takut, kenangan (masa lalu), kecemasan (masa depan), minder, ragu, dan lain-lain.
Ya .. mimpi akan hanya sebatas angan jika kita hanya takut .. kalaupun mimpi tak berakhir menjadi cita cita.. masih ada jalan lain yaitu hoby.. dulu teteh org yg dgn sombongnya menggaungkan cita cita teteh adalah jadi profesor hadis ? Tercapaikah ?

Tentu tidak tapi bukan berarti hidup kita berakhir..
mimpi tak hanya satu .. yang berakhirpun bukan berarti mati .. selama nafas masih bisa berhembus kamu bisa menuliskan ulang apapun cita citamu …

Orang Yang intelek bukan terukur dari seberapa pintar nilai rapor atau IPK-nya.. intelek artinya berfikir… Manusia yg berfikir akan selalu menemukan harapan dan tujuan untuk kehidupannya.. akan selalu berhasil mendapatkan hikmah disetiap keadaan terjepit sekalipun ..
Makanya dalam Alquran selalu berulang kali mention “bagi org org yg berfikir” …

Yuk sejenak kita merenung, menikah adalah cita citaku ataukah mimpiku ?
sudah ditahap manakah kita ?