Pikiran Negatif Adalah Musuh Dalam Selimut

Stres setelah perceraian sering diperparah oleh obrolan tak henti-hentinya yang bisa berjalan melalui pikiranmu. Banyak orang yang bercerai fokus pada peristiwa negatif yang telah terjadi atau khawatir secara obsesif tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Mereka mencoba untuk mendorong membuang pikiran, tetapi tidak berhasil, dan mereka mungkin menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu untuk mengendalikan apa yang terjadi di kepala mereka sendiri. Seolah mengatakan pada diri sendiri untuk tidak memikirkannya situasi Anda tentang seluruh kekacauan perceraian adalah hal yang mustahil. 

Pikiran manusia memang terus-menerus menghasilkan pemikiran. Mencoba menghentikan pikiranmu mengembara berbeda dengan seperti mencoba untuk menghentikan mata Anda dari membuat air mata atau mulut Anda mengeluarkan air liur (atau perut Anda dari gemuruh keras selama jika Anda lapar). Dalam seluruh waktu kita, pikiran terus berjalan,bersenang-senang dalam penilaian, perenungan, dan obsesi, dan bahkan Anda sendiri tidak menyadari ini sedang terjadi. Untuk tetap berlabuh di masa sekarang, untuk menanggapi apa yang terjadi- Di sini dan sekarang, pertama-tama Anda harus menyadari obrolan pikiran Anda. Kita harus menyadari kehadiran diri dan pikiran di waktu sekarang. Kendalikan pikiranmu agar tidak mengembara kemanapun. 

Banyak obrolan pikiran mengambil bentuk penilaian atau evaluasi. Misalnya kamu dapat membandingkan pengalaman Anda dengan pengalaman serupa dari masa lalu dan mempertimbangkan apakah mereka memenuhi atau gagal memenuhi harapan Anda. Penilaian ini seperti lensa keruh dimana Anda merasakan peristiwa hidup Anda. 

“Pain results from a judgement you have made about a thing. Remove the judgement and the pain disappears.” 

Neale Donald Walsch

Karena obrolan pikiran sering di luar kesadaran Anda, langkah pertama adalah melakukannya berusaha secara sadar untuk memperhatikannya — bukan tugas yang mudah memang. Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda benar-benar belum menganggap pikiran Anda sebagai objek perhatian, dan narasi yang berjalan melalui kepala Anda sepertinya terjadi. Jika ini berlaku untuk Anda, jangan berharap memperhatikan musuh Anda sendiri yaitu obrolan pikiran Anda akan mudah sejak awal. Meneliti isi dari pikiran Anda membutuhkan kerja dan ketekunan. Apakah Anda siap untuk tantangan?